Iklan

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 02 Juli 2011

SEJARAH PSM

SEJARAH SINGKAT PSM
SEJARAH BERDIRINYA

  1. MASA PERINTISAN

Th. 1880. M, seorang ulama ahli hikmah sufiyah ( Ky. Hasan Ulama’- Di usianya yang ke 80 ) yang merupakan putera Ky. Kholifah ( Pangeran Kertapati – salah satu pejuang – dan spiritual Pangeran Diponegoro), mendirikan sebuah Pesantren di Takeran – Magetan dengan nama Pesantren Takeran, dan masih bersifat tradisional, yang berbasis tarekat sathoriyah, dan Ky.Hasan Ulama sebagai imam (mursyidnya). Ribuan santri datang dari berbagai tempat untuk menimba ilmu sekaligus sebagai murid tarekat.

Ky. Hasan Ulama wafat Th. 1920 M. kemudian pesantren di teruskan putera sulungnya ; “KH.Imam Muttaqien“, dibantu kerabat dan sahabat, dan para murid senior dengan tetap menggunakan metode pesantren tradisional yang berbasis tarekat sathariyah. KH. Imam Muttaqien, wafat Th. 1936.

  1. MASA PEMBAHARUAN / MODERNISASI

Wafatnya KH. Imam Muttaqien, mendorong puteranya yang bernama Ky. Imam Mursyid Muttaqien, mengadakan terobosan, dan di usia yang relative muda ( 23 Th ), tepatnya tanggal 16 September 1943. Pesantren Takeran, namanya di ubah menjadi : “PESANTREN SABILIL MUTTAQIEN “ (PSM), sekaligus mendirikan lembaga pendidikan formal, dengan memadukan system tradisonal dan modern; sehingga dalam periode ini telah dikenal pendidikan dengan sistem “Kuliyatul Mualimin”, dan di era ini sebuah system manajemen pengelolaan pesantren secara lebih terbuka, mencoba dikenalkan, sehingga pesantren tidak hanya mengandalkan kharisma/ ketokohan figure saja, tetapi diperkuat dengan sebuah system yang terorganisir, melalui sebuah perencanaan yang sistematis dan simultan.
Maka sejak periode ini, PSM melalui alumni/ murid yang berasal dari berbagai daerah mendirikan cabang – cabang PSM, dengan pilar utamanya tetap berbasis pendidikan. Esensi dalam masa pembaruan ini, adalah keberanian Ky.Imam Mursyid, membedah tradisi pesantren “sentries” yang berbasis tarekat sathariyah, yang mengandalkan charisma seorang kyai, di modernisir menjadi sebuah lembaga pendidikan formal, dan menjabarkan pemahaman tarekat sathoriyah secara individual (hubungan murid dan guru/ mursyid) ke dalam misi dakwah bil hal, melalui sebuah organisasi yang berbasis pesantren dengan nama “Pesantren Sabilil Muttaqqien” (PSM); sehingga dalam PSM juga di berikan pedoman dan landasan pesantren dalam bentuk “Risalah Peraturan Umum“ (Anggaran Dasar) dan “Risalah Peraturan Khusus“ (Anggaran Rumah Tangga) / AD-ART.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar